Roda kehidupan berputar-putar. Ada saatnya satu orang yang dahulunya kaya raya dapat jatuh miskin. Begitu juga sebaliknya, semula miskin jadi orang kaya. Hidup memang penuh misteri, tidak ada yang pernah tahu.
Bikin orang yang sebelumnya kaya, selanjutnya jatuh miskin, kurang lebih mengapa ya? Terdapat beberapa fakta yang melatarbelakangi ini. Bisa sebab upayanya tidak berhasil, pailit, serta terkena tipu. Atau karena sakit yang tidak segera pulih, hingga harta kekayaan habis satu-satu untuk ongkos penyembuhan.
Tetapi banyak orang tetiba jatuh miskin sebab tidak dapat mengurus asset atau harta kekayaannnya dengan pas. Pemicu dari ketakmampuan pengendalian keuangan ini tidak terlepas dari beberapa rutinitas jelek yang satu orang kerjakan dalam kehidupannya.
So, buat Anda yang ogah jatuh miskin, berikut beberapa rutinitas yang perlu dijauhi dalam mengurus keuangan:
1. Menampik untuk bikin budget
Tiap orang pada intinya harus membuat budget berbelanja bulanan secara baik. Karena langkah berikut akan menolong satu orang dalam mengatur pengeluaran. Mengalkulasi bujet pengeluaran untuk waktu satu bulan sesuai penghasilan. Dengan demikian, tidak ada yang namanya pengeluaran terlalu berlebih. Berbelanja sesuai dengan keperluan, bukan kemauan.
Sayangnya, beberapa orang malas atau susah sekali membuat budget itu sebab begitu repot mengatur pekerjaan seharian. Serta ada yang memandang ini tidak penting. Apa Anda terhitung orang yang semacam ini?
Ingat-ingatlah jika membuat budget itu penting. Bila Anda terus dengan rutinitas semacam ini, ogah untuk bikin budget bulanan, karena itu Anda bisa lihat apa yang berlangsung di masa datang. Uang sekitar apa pun yang Anda hasilkan, perlahan-lahan akan habis tanpa ada Anda sadari.
2. Pola hidup tidak cocok bujet
Tuntutan pola hidup seringkali membuat satu orang jatuh miskin. Bagaimana tidak, untuk penuhi pola hidup perlu uang dalam jumlahnya besar. Jangankan untuk beli beberapa barang bermerek, makan di restoran atau hangout di waktu weekend saja sangatlah kuras isi dompet.
Pada saat masih dapat berhemat, coba untuk berhemat. Tak perlu ikuti pola hidup orang lain jika pada intinya tidak dapat. Lebih baik hidup apa yang ada supaya keadaan finansial tidak terusik.
Berhemat di sini bukan bermakna kikir, ya! Namun, Anda butuh kurangi biaya-biaya yang tidak penting serta yang tidak semestinya berlangsung. Dengan begitu, uang dalam jumlahnya berapa saja masih aman.
3. Beli suatu hal dengan sembarangan
Jujur saja, mengatur nafsu berbelanja benar-benar susah dikerjakan, khususnya buat si shopaholic. Karena buat orang yang tipenya semacam itu, berbelanja adalah satu kewajiban. Tanpa ada berbelanja, hidupnya akan sangat terasa hampa serta kosong. Apa Anda terhitung diantaranya?
Sehobi apa pun Anda belanja, coba untuk mengatur keinginan berbelanja secara baik. Jangan sering melancong khususnya ke mal jika Anda tidak mau uang yang berada di dompet cepat habis.
Sebelum pergi belanja, pikirkan faedah serta sebegitu pentingkah barang itu buat keberlangsungan hidup Anda. Jika tidak penting serta menekan, lebih baik tak perlu dibeli. Semakin bagus uangnya diarahkan untuk beberapa hal yang tambah lebih penting serta memberikan faedah optimal.
4. Meremehkan tabungan serta investasi
Siapa katakan tabungan serta investasi itu tidak penting? Di masa kekinian seperti saat ini, dua instrumen keuangan ini penting untuk diperhitungkan. Satu orang yang mempunyai tabungan serta investasi bisa diyakinkan akan bahagia serta terjamin pada hari tuanya.
Orang itu tak perlu pikirkan ongkos hidup di waktu tua sebab telah memiliki pundi-pundi uang yang disiapkan pada saat muda. Sepanjang uang yang ditabung atau diinvestasikan dibiarkan mengendap, yakinlah jika banyaknya bertambah dari sekian waktu. Ditambah lagi jika Anda dapat mengurus keduanya secara baik, karena itu tabungan serta investasi akan memberikan banyak keuntungan.
5. Penggunaan kartu credit yang terlalu berlebih
Kartu credit cuma akan memberikan faedah jika dipakai dengan arif. Jika asal gesek saja, yang ada keadaan finansial akan terguncang dalam tempo dekat. Anda yang semula tidak punyai utang, tiba-tiba akan punyai utang. Tagihannya harus dicicil tiap bulan.
Walau Anda dapat membayar tagihan kartu credit, sebaiknya untuk masih memerhatikan pemakaian kartu sakti ini. Pakai kartu credit malah untuk berhemat, contohnya untuk memperoleh promosi atau potongan harga di merchant tersendiri.
Nah, di luar dibanding faedah itu, semestinya tak perlu memakai kartu credit. Pada saat dapat membayar gunakan uang tunai, apa kelirunya memakai uang tunai. Anda tak perlu berutang serta terperosok permasalahan finansial, kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar