Namun, seringkali jumlah
protein keratin yang dihasilkan oleh tubuh untuk kuku, rambut, dan gigi
berkurang karena berbagai faktor. Beberapa di antaranya adalah paparan
polusi setiap
hari, adanya sinar ultraviolet dari sinar matahari, atau terlalu banyak
menggunakan bahan kimia.
Menjaga Keratin pada Rambut
Rambut yang kekurangan keratin
akan tampak tidak sehat seperti kusam, rusak, dan kering. Selain itu,
rambut jadi tidak mudah diatur. Agar rambut senantiasa sehat, kandungan
keratin
sebaiknya tetap terjaga. Ada beberapa cara untuk mendapatkan tambahan
keratin baik dari luar maupun dari dalam tubuh.
1. Makanan Berprotein Tinggi dan Berzat Besi
Mendapatkan keratin secara alami dari dalam tubuh dapat dimulai dari makan makanan bergizi dan berprotein tinggi. Sel yang memproduksi keratin disebut keratinosit. Sel ini membutuhkan bantuan dari asam amino untuk memproduksi keratin di dalam tubuh.
Kamu dapat mengonsumsi yogurt rendah gula, daging merah, ikan, dan sayuran hijau seperti bayam, pakcoy, brokoli, atau selada air. Selain itu, jika kamu tidak alergi dengan kacang, kamu bisa mengonsumsi kacang-kacangan seperti kacang hijau dan edamame.
Selain protein, zat besi juga
membantu pembentukan reproduksi keratin. Zat besi akan membantu
mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh, salah satunya pada
folikel-folikel rambut.
Makanan ini antara lain telur, kacang kedelai atau olahannya, daging
ayam, atau udang.
2. Makanan Sumber Biotin
Keratin rambut juga
dapat diproduksi dengan bantuan biotin. Hal ini karena asam amino juga
membutuhkan biotin untuk
metabolisme saat memproduksi keratin. Makanan yang mengandung biotin
dapat diperoleh di makanan dengan protein tinggi. Selain menguatkan
rambut, biotin juga berfungsi untuk menguatkan kuku dan gigi.
3. Mengkonsumsi Vitamin A, C, dan D
Vitamin C sangat penting dalam pengikatan zat besi pada sel tubuh. Vitamin ini penting untuk penyerapan zat besi sehingga distribusi oksigen lebih lancar. Vitamin C banyak ditemukan di buah-buahan. Anda juga dapat mengonsumsi vitamin C tambahan bisa perlu.
Vitamin A merupakan zat yang membantu melipatgandakan jumlah keratin di dalam tubuh. Vitamin A dapat diperoleh antara lain dari buah dan sayur berwarna jingga atau merah, ubi jalar, kiwi, atau brokoli.
Vitamin D juga sangat membantu
proses produksi sel penghasil keratin, keratinosit. Agar sel ini
seimbang atau cukup di dalam tubuh, kamu dapat mengonsumsi makanan
bervitamin D seperti
ikan salmon, susu sapi atau kedelai, ikan tuna, jamur, kuning telur, dan
jamur.
4. Suplemen Keratin
Selain dari makanan, kamu
dapat memperoleh dan meningkatkan kadar keratin dari konsumsi suplemen.
Suplemen ini membantu kamu untuk memberikan kekuatan pada rambut, kuku,
dan gigi.
Tetapi, penggunaan suplemen ini sebaiknya diketahui oleh dokter dan
tidak berlebihan
5. Perawatan Keratin di Salon
Tambahan keratin dapat kamu peroleh melalui salon yang disebut dengan keratin treatment atau perawatan keratin. Dalam perawatan ini, kamu akan mendapat cairan keratin yang oleskan secara merata di kulit kepala dan keseluruhan rambut hingga ujung.
Cairan tersebut akan didiamkan meresap. Lamanya tergantung merek cairan keratin yang digunakan, tetapi rata-rata adalah 20 menit. Rambut kemudian dicatok, dibilas, dikeringkan lalu diluruskan kembali.
Setelah perawatan ini, kamu
tidak bisa menguncir rambut selama kurang lebih 48 jam. Agar efeknya
lebih lama, setelah kurang lebih dua hari, kamu dapat mencuci rambut
menggunakan sampo
tanpa kandungan sodium lauryl sulphate (SLS) yang keras.
6. Menggunakan Sampo Mengandung Keratin
Salah satu perawatan keratin yang terjangkau adalah menggunakan sampo dan kondisioner yang mengandung keratin. Sampo dengan kandungan keratin akan membantu kamu mendapat hasil yang halus serta lembut sehingga mudah diatur.
Setelah keramas dengan sampo berkeratin, kamu dapat menambahkan serum, vitamin, atau spray yang dapat melindungi rambut dari panas yang menyebabkan perlindungan keratin memudar.
Pilihlah perawatan keratin rambut terbaik untukmu atau dapat dikombinasikan. Untuk perawatan tertentu seperti di salon atau menggunakan suplemen, lebih baik berkonsultasi dahulu dengan ahlinya agar mendapat hasil yang maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar